Contoh Ptk Sd Lengkap
Posted by admin- in Home -09/09/17LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK PKn LENGKAP BAB I, II, III, IV dan V Serta Contoh Lampiranefektivitas upaya penerapan Metode Tanya Jawab dengan variasi media pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Cadasari dalam bahan ajar Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negaraoleh AINA MULYANA, S. PDNIP. 1. 32 2. 57 6. Dibiayai oleh. Direktorat Profesi Pendidikan, Direktorat Jendral PMPTK, Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2. Dengan perjanjian pelaksanaan penelitian Nomor 4. F2KP2. 00. 7SMP NEGERI 1 CADASARIKABUPATEN PANDEGLANGPROVINSI BANTENDIREKTORAT PROFESIDIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN MUTU TENAGA PENDIDIKAN DAN KEPENDIDIKANDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang diberi judul efektivitas upaya penerapan Metode Tanya Jawab dengan variasi media pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKnPenelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII A SMPN 1 CADASARI dalam bahan ajar Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara. Tujuan penyusunan laporan PTK ini adalah untuk memberikan informasi beberapa temuan yang telah diperoleh sehingga dapat dijadikan bahan kajian rekan rekan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran PKn, khususnya dalam materi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut aktif dalam pelaksanaan PTK dan dalam penyusunan laporan ini. Semoga kebaikannya dapat diterima sebagai amal kebaikan di sisi Allah SWT. Penulis menyadari bahan PTK ini masih memiliki bebagai kekurangan. Namun demikian, penulis mengharapkan semoga laporan PTK ini memiliki manfaat yang sebesar besarnya. Pandeglang, 2. DAFTAR ISI. hal. Lembaran Pengesahan. Kata Pengantar. A. Latar Belakang Masalah. B. Permasalahan. C. Rumusan Masalah. D. Tujuan Penelitian. E. Manfaat Penelitian. Benua Eropa BatasBatas dan Geografis Serta Iklim di Benua Eropa. Penduduk ras dan suku bangsa dan wilayah iklim di benua eropa. Search the worlds information, including webpages, images, videos and more. Google has many special features to help you find exactly what youre looking for. Inilah contoh Laporan Penelitian Tindakan Sekola h yang diupload secara lengkap untuk membantu Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah. F. Sistematika Penulisan. A. Hakekat Pembelajaran. B. Hakekat Metode Tanya Jawab. C. Hipotesis Tindakan. V2W0wDLxU/VmcWPKr_FbI/AAAAAAAACpM/n0Arxb7QAw8/s1600/asdasd.png' alt='Contoh Ptk Sd Lengkap' title='Contoh Ptk Sd Lengkap' />METODELOGI PENELITIAN. A. Setting Penelitian. B. Persiapan penelitian. C. Siklus Penelitian. Pe_CUNB2hg/WQHJhpNPT-I/AAAAAAAAAjA/mRj1d0_4L0oIBgdXF7m5GGgkv-xWUGS5ACLcB/s1600/Contoh%2BPTK%2BPenelitian%2BTindakan%2BKelas%2BSD%2BLengkap.jpg' alt='Contoh Ptk Sd Lengkap' title='Contoh Ptk Sd Lengkap' />D. Teknik Pengumpulan Data. E. Teknik Analisis Data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ABSTRAKAINA MULYANA, S. PDEFEKTIVITAS upaya penerapan stimulus membuat karangan dan menggambar DENGAN Metode Tanya Jawab TERHADAP peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII A SMPN 1 CADASARI dalam bahan ajar Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prosentase ketercapaian atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang diperioleh siswa kelas VIIIA SMPN 1 Cadasari. Dari jumlah siswa 3. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara dengan pembelajaran model Cooperatif Leraning, hanya 1. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar dalam bahan ajar tersebut dapat dinyatakan belum tuntas. Ketidaktuntasan tersebut terlihat dari bukti prosentase kelulusan seluruh siswa hanya mencapai 4. Prosentase tersebut jauh dari prosentase ideal antara 8. Bahkan prosentase kelulusan tersebut ternyata lebih kecil daripada prosentase ketidaklulusan. Oleh karena itu, untuk kasus tersebut perlu diadakan remedial klasikal. Proses remedial klasikal dalam kasus ini penulis lakukan melalui kegiatan penelitian tindakan kelas. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana efektivitas upaya penerapan Metode Tanya Jawab dengan variasi media pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn khusus dalam materi Ideologi Pancasila pada siswa kelas VIII A SMPN 1 Cadasari, Pandeglang. Adapun tujuan kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah 1 untuk mengetahui penerapan Metode Tanya Jawab dengan variasi media pembelajaran dalam pembelajaran PKn dan 2 untuk mengetahui efektivitas penerapan Metode Tanya Jawab dengan variasi media pembelajaran dalam pembelajaran PKn terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang berlangsung dalam 3 siklus penelitian dapat disimpulkan. Selama berlangsung PTK, upaya penerapan metode Tanya Jawab dangan variasi media pembelajaran telah dikelola dengan baik. Kegiatan pembelajaran dengan metode Tanya Jawab dengan variasi media yang dikelola dengan baik ternyata cukup efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Media pembelajaran membuat karangan dan menggambar yang divariasikan dengan Metode Tanya Jawab ternyata cukup efektif untuk menyampaikan materi Pancasila sebagai Dasar Negara dan sebagai Ideologi Negara. Hipotesis tindakan yang menyatakan apabila upaya penerapan metode Tanya Jawab dangan variasi media pembelajaran dapat berjalan efekltif, maka hasil belajar siswa akan meningkat dapat diterima. Kata Kunci Upaya, stimulus, dan Metode Tanya Jawab BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah. Tugas seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan mengembangkan model pembelajaran. Dalam mengembangkan model pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara model yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud. Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, khususnya dalam pembelajaran PKn di daerah daerah yang sumber daya manusianya masih kurang, guru mengalamai kesulitan dalam mengembangkan model pembeajaran Cooperatif Learning. Ini pun terjadi di SMPN 1 Cadasari pada kelas VIII A dari jumlah siswa 3. Patch For Diablo 3 Ps3. Ideologi Pancasila dengan pembelajaran model Cooperatif Leraning, hanya 1. Data selangkapnya dapat dilihat pada tabel di lampiran. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar PKn pada kelas VIIIA materi Ideologi Pancasila dapat dinyatakan belum tuntas. Ketidaktuntasan tersebut terlihat dari bukti prosentase kelulusan seluruh siswa hanya mencapai 4. Prosentase tersebut jauh dari prosentase ideal antara 8. Bahkan prosentase kelulusan tersebut ternyata lebih kecil daripada prosentase ketidaklulusan. Oleh karena itu, untuk kasus tersebut perlu diadakan remedial klasikal. Proses remedial klasikal dalam kasus ini penulis lakukan melalui kegiatan penelitian tindakan kelas. Dalam rangka meningkatan prosentase kelulusan atau hasil belajar siswa kelas VIIIA tersebut, tentunya guru dituntut merancang model pembelajaran yang lebih tepat serta penerapan media pembelajaran yang variatif. Berdasarkan kenyataan itulah penulis guru mencoba mengadakan PTK melalui penerapan model pembelajarn questioning dengan berbagai variasi media pembelajaran. B. Permasalahan. Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah. Hasil pembelajaran materi Ideologi Pancasila dalam mata pelajaran PKn Kelas VIII A SMPN 1 Cadasari dengan model pembelajaran Cooperatif Learning masih kurang memuaskan. Terdapat banyak factor yang menyebabkan hasil belajar kurang optimal.